; Blog YPPI ;
foto

Siapa Bilang Kehidupan Di dunia Tidak Dibawa Mati?

Walau kehidupan dunia ini hanya sementara, tapi menentukan sukses atau gagalnya di akhirat.

Walaupun dunia bersifat fana, lahwun wa la’ibun (permainan yang melalaikan), dan mata’ul ghuruur (keindahan yang menipu), tapi kita umat muslim jangan melupakan kehidupan dunia.

Bahkan bisa dikatakan dunia ini lebih penting dari akhirat. Nggak percaya? Coba tanyakan kepada mereka yang sudah wafat.

Iya, mereka memang tidak mungkin menjawab pertanyaan tersebut. Tetapi Allah SWT memberitahu kepada kita, bahwa seandainya mereka bisa menjawab. Maka jawabannya tentu akan mengatakan ‘hidup di dunia lebih penting daripada di akhirat’.

Buktinya, mereka yang sudah mati itu ingin kematiannya ditunda, bahkan meskipun hanya sekejap saja. sebagaiman firman Allah SWT berikut ini,

وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ [المنافقون/10]

“Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali), “Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh.”

Orang hidup masih bisa berbuat apa saja, sementara ketika mati segalanya sudah tidak bisa dilakukan.

Yang kaya tak lagi bisa sedekah, yang alim tak bisa lagi berdakwah, yang kuat tidak lagi bisa membantu yang lemah, yang ahli ibadah pun tak lagi bisa bersujud dan berzikir. Dan nggak bisa untuk bertobat.

Kematian memutus segalanya. Karena itu hidup di dunia ini jauh lebih penting daripada di akhirat.

Bagaimana dengan ayat 4 surat ad-Dhuha yang menyatakan bahwa akhirat lebih baik daripada dunia seperti ini.

وَلَلْآَخِرَةُ خَيْرٌ لَكَ مِنَ الْأُولَى [الضحى/4]

“Dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan.”

alau kehidupan dunia ini hanya sementara, tapi menentukan sukses atau gagalnya di akhirat.

Walaupun dunia bersifat fana, lahwun wa la’ibun (permainan yang melalaikan), dan mata’ul ghuruur (keindahan yang menipu), tapi kita umat muslim jangan melupakan kehidupan dunia.

Bahkan bisa dikatakan dunia ini lebih penting dari akhirat. Nggak percaya? Coba tanyakan kepada mereka yang sudah wafat.

Iya, mereka memang tidak mungkin menjawab pertanyaan tersebut. Tetapi Allah SWT memberitahu kepada kita, bahwa seandainya mereka bisa menjawab. Maka jawabannya tentu akan mengatakan ‘hidup di dunia lebih penting daripada di akhirat’.

Buktinya, mereka yang sudah mati itu ingin kematiannya ditunda, bahkan meskipun hanya sekejap saja. sebagaiman firman Allah SWT berikut ini,

وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ [المنافقون/10]

“Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali), “Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh.”

Orang hidup masih bisa berbuat apa saja, sementara ketika mati segalanya sudah tidak bisa dilakukan.

Yang kaya tak lagi bisa sedekah, yang alim tak bisa lagi berdakwah, yang kuat tidak lagi bisa membantu yang lemah, yang ahli ibadah pun tak lagi bisa bersujud dan berzikir. Dan nggak bisa untuk bertobat.

Kematian memutus segalanya. Karena itu hidup di dunia ini jauh lebih penting daripada di akhirat.

Bagaimana dengan ayat 4 surat ad-Dhuha yang menyatakan bahwa akhirat lebih baik daripada dunia seperti ini.

وَلَلْآَخِرَةُ خَيْرٌ لَكَ مِنَ الْأُولَى [الضحى/4]

“Dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan.”

Koruptor misalnya. Ia dengan leluasa mengambil uang negara karena kekuasaannya. Setelah itu masih bisa berpoya-poya dengan hasil korupsinya

Maka bagi manusia seperati ini akhirat adalah malapetaka. Ia akan dimasukkan kedalam neraka.

Semoga kita dapat mengisi sisa hidup ini untuk berbuat baik sebanyak-banyaknya, sehingga dapat merasakan keindahan dan kenikmatan akhirat yang diceirtakan Allah dalam Al-Qur’an maupun disabdakan Rasulullah Saw dalam sejumlah hadisnya.

Imam Al-Ghazali dalam kitabnya, Ihya’ ‘Ulumuddin menyatakan:

الدنيا مزرعة الآخرة ؤكل ما خلق فى الدنيافيمكن أن يتزود منه للآخرة.إحياءعلومالدين٢٩٣/٦

“Dunia adalah ladang akhirat. Maka setiap yang diciptakan Allah di dunia, bisa untuk dijadikan bekal menuju akhirat”

Admin Icon

Admin

Posting Yang di Tulis Berjudul "Siapa Bilang Kehidupan Di dunia Tidak Dibawa Mati?"

;